Manajemen Operasional dan Produktifitas
A.
Pengertian
Manajemen operasi menunjukkan peranan manajemen dalam tindakan ( management
in action ), yaitu aplikasi dari konsep dan prinsip manajemen dalam
pratik.manajemen operasi adalah aplikasi dari konsep dasar dan prinsip-prinsip
manajemen yang ditetapkan pada segmentasi organisasi yang memproduksi barang
dan jasa. ( Rue dan Byars: 1992 ). Konsep dasar ialah bagaimana seharusnya
menyelesaikan pekerjaan untuk menghasilkan sesuatu dengan melalui kegiatan
orang lain. Prinsip-prinsip merupakan petunjuk atau pedoman agar dalam
mendapatkan sesuatu itu (barang/jasa) sesuai yang diharapkan (efektif) dan
dengan biaya/ongkos yang paling murah (efisien). Kegiatannya ialah proses
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian dengan bantuan metode/cara-cara
teknik kerja yang terbaik, termudah dan termurah sehingga semua sumber daya
(input) akan dapt ditransformasikan menjadi barang /jasa (output). Semua
kegiatan kerja/pengerjaan yang berhubungan dengan pemberian nilai tambah atau memproduksi
disebut dengan operasi (operation).
Image From : junifajarwati.blogspot.co.id
Produktifitas berkaitan erat dengan sistem produksi yaitu di mana
faktor-faktor tenaga kerja, modal/kapital berupa mesin, peralatan kerja, bahan
baku, bangunan pabrik, dikelola dalam cara yang terorganisir untuk mewujudkan
barang/jasa secara efektif dan efisien. Proses produksi dinyatakan sebagai
serangkaian aktifitas yang diperlukan untuk mengolah atau mengubah sekumpulan
input menjadi sejumlah output yang memiliki nilai tambah. Dua faktor utama yang
menentukan produktifitas adalah:
1.
Faktor
teknis, yaitu faktor yang berhubungan dengan pemakaian dan penerapan secara
lebih baik, penerapan metode kerja yang lebih efektif dan efisien atau
penggunaan bahan baku yang lebih ekonomis.
2.
Faktor
manusia, yaitu faktor yang berpengaruh terhadap usaha-usaha yang dilakukan
manusia di dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya. Ada dua hal pokok yang menentukan yaitu kemampuan kerja dari pekerja
tersebut dan motivasi kerja.
B.
Model Konseptual Sistem Operasional dan Produktifitas
Model
konseptual sistem operasional ini dikemukakan oleh Wihrich dan Koontz. Input
terdiri dari: (1) tenaga kerja atau manusia. (2) kapital, yaitu uang yang
dibutuhkan untuk membeli tanah, peralatan dan lain-lain. (3) Teknologi. (4)
Informasi-informasi yang dibutuhkan.
Proses
transformasi mengubah input menjadi output untuk tiap organisasi atau
perusahaan: (1) perusahaan produksi menggunakan transformasi fisik yaitu
pengubahan secara fisik bahan baku menjadi bahan jadi. (2) transportasi
menggunakan transformasi lokasional. (3) perusahaan dagang menggunakan
transformasi uang dan barang. (4) gudang digunakan sebagai transformasi
penyimpanan. (5) transformasi informasi dari satu orang ke orang lain.
Lingkungan
eksternal terdiri dari: pengaturan unsur-unsur tindakan langsung atau tidak
langsung dari lingkungan seperti dari pemerintah, inflasi, suplier, dan
nilai-nilai sosial. Output merupakan hasil produk akhir (final) yang terdiri
dari : barang, jasa/ide. Perusahaan produksi adalah perusahaan yang
menghasilkan barang-barang berwujud (fisik). Barang itu bisa disimpan di gudang
dan bertahan lama. Oleh karena itu, kontak hubungan dengan pelanggan untuk
mencari sasaran selera dari konsumen saat perancangan produk-produk
(perencanaan) yang dihasilkan secara misal perlu dilakukan. Perusahaan jasa dan
ide sebaliknya, tidak dapat disimpan. Jasa tidak dapat disajikan tanpa kontak
dan partisipasi konsumen. Pengukuran jasa cenderung lebih sederhana
dibandingkan pengukuran kinerja produk (pelaksana/proses konversi). Manajemen
operasional mengacu pada aktifitas-aktifitas manajemen kompleks yang mencakup
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan dalam jalannya
operasi perusahaan. Manajemen operasional penting, karena dapat mengembangkan
produktifitas, yang akan menciptakan perusahaan yang berkualitas (prioritas
bersaing).
Sedangkan
konsep produktifitas menurut piagam OSLA Tahun 1984 adalah:
1.
Produktifitas
adalah konsep universal, dimaksudkan untuk emnyediakan semakin banyak barang
dan jasa untuk semakin banyak orang dengan menggunakan sedikit sumber daya.
2.
Produktifitas
berdasarkan atas pendekatan multidisiplin yang secara efektif merumuskan tujuan
rencana pembangunan dan pelaksanaan cara-cara produktif dengan menggunakan
sumber daya secara efektif dan efisien namun tetap menjaga kualitas.
3.
Produktifitas
terpadu menggunakan ketrampilan modal, teknologi manajemen, informasi, energi,
dan sumber daya lainnya untuk mutu kehidupan yang mantap bagi manusia melalui
konsep produktifitas secara menyeluruh.
4.
Produktifitas
berbeda di masing-masing negara dengan kondisi, potensi, dan kekurangan serta
harapan yang dimiliki oleh negara yang bersangkutan dalam jangka panjang dan
pendek, namun masing-masing negara mempunyai kesamaan dalam pelaksanaan
pendidikan dan komunikasi.
5.
Produktifitas
lebih dari sekedar ilmu teknologi dan teknik manajemen akan tetapi juga
mengandung filosofi dan sikap mendasar pada motivasi yang kuat untuk terus
menerus berusaha mencapai mutu kehidupan yang baik.
Menurut Handari Nawawi dan Kartini Handari, menjelaskan secara
konkrit konsep produktifitas kerja sebagai berikut:
1.
Produktifitas
kerja merupakan perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh dengan jumlah
kerja yang dikeluarkan. Produktifitas kerja dikatakan tinggi jika hasil yang
diperoleh lebih besar dari pada sumber tenaga kerja yang dipergunakan dan
sebaliknya.
2.
Produktifitas
yang diukur dari daya guna (efisiensi penggunaan personal sebagai tenaga kerja)
digambarkan dari ketetapan penggunaan metode atau cara kerja dan alat yang
tersedia, sehingga volume dan beban kerja dapat diselesaikan sesuai dengan
waktu yang tersedia. Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak
dapat dinilai dengan uang, sehingga produktifitas hanya digambarkan melalui
efisiensi personal dalam pelaksanaan tugas-tugas pokoknya.
C.
Pendekatan Sistem Operasional dan Produksi
Proses
transformasi manajerial merupakan tugas manajer untuk mengubah input dengan
cara efisien dan seefektif mungkin menjadi output. Pendekatan yang paling
komprehensif dan bermanfaat adalah dengan menggunakan fungsi-fungsi manajerial sebagai
kerangka kerja untuk mengorganisasikan pengetahuan manajerial.
Sistem
komunikasi sangat penting bagi proses manajerial karena dua alasan: (1)
menggabungkan fungsi-sungsi manajerial (a) penting untuk pemilihan, penilaian
dan training manajer dalam berperan di struktur organisasi, (b) kepemimpinan
yang efektif dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk motivasi
tergantung pada komunikasi, (c) untuk menentukan/melihat apakah pekerjaan
berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. (2) untuk menghubungkan perusahaan
dengan lingkungan eksternalnya.
Menjamin/menjaga
dan menggunakan input perusahaan dan mengubahnya melalui fungsi manajerial ke
jalan output merupakan tugas manajer yang sangat penting.
D.
Keterkaitan Tujuan Perusahaan dan Operasi
Tujuan
operasi adalah menunjukkan produktifitas operasi yang diminta jika perusahaan
itu hendak mencapai keunggulan bersaing di pasar. Operasi mencapai tujuannya
melalui keputusan struktural dan teknis dalam tiga bidang, yaitu fasilitas,
dukungan infrastruktur, serta hubungan internal yang tepat. Bidang ini disebut
operasi sebagai suatu sistem yang produktif dapat menghasilkan barang dan jasa.
0 komentar:
Post a Comment