image from:.tolongshare.beritaislamterbaru.org
Tarjamah Al
Qur’an Surat An Nisaa’ 160-161
160. “Karena kedzaliman orang-orang Yahudi,
kami haramkan bagi mereka makanan yang baik-baik ( dahulu ) yang pernah
dihalalkan dan karena mereka sering menghalangi ( orang lain ) dari jalan
Allah.”
161.
“Dan karena mereka menajalankan riba, padahal sesungguhnya mereka telah
dilarang darinya, dan karena mereka memakan harta orang dengan cara tidak sah (
bathil ). Dan kami sediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka adzab yang
pedih.”
Tafsir
al Mufradat
Zulmin yang menggunakan tanwin (bunyi nun)- yang diperbuat oleh
orang-orang yang menganut ajaran Yahudi pada masa lalu, kami yakni Allah SAW
melalui para RasulNya mengharamkan atas mereka memakan makanan yang baik-baik
yang sebelum kedurhakaan mereka itu telah dihalalkan bagi mereka dan karena
penghalangan mereka dari jalan Allah banyak orang atau karena mereka banyak
melakukan upaya penghalangan dari jalan Allah
Secara
harfiyah bermakna orang-orang yang telah kembali atau bertaubat, yang
dimaksud adalah orang-orang Yahudi.
Allah
itu telah menyediakan bagi orang-orang kafir penghasilan yang berbentuk riba.[1]
Munasabah
Setelah
Allah SWT pada ayat-ayat sebelum ini menerangkan keburukan orang-orang Yahudi
dan perbuatan-perbuatannya yang tercela, maka pada ayat ini Allah SWT,
menerangkan akibat-akibatnya, yaitu di dunia diharamkan kepada mereka
makanan-makanan yang baik yang dahulunya dihalalkan dan di akhirat disediakan
bagi mereka siksa yang amat pedih.[2]
Tafsir
dan Kandungan Ayat
5
“Disebabkan
oleh kedzaliman dari mereka yang beragama Yahudi itu, kamipun mengharamkan beberapa
makanan yang baik, yang semula dihalalkan untuk mereka.”
Menjadi
kelaziman bagi bangsa Yahudi pada dahulu, teristimewa sesudah mereka bertobat
dari menyembah anak sapi, setiap mengerjakan sesuatu dosa, maka perbuatan itu
diharamkan, meskipun semula merupakan perbuatan halal, ini sebagai sesuatu
pengajaran (hukuman) bagi mereka, agar tidak berbuat dzalim lagi.
Tetapi
mereka tetap saja berdusta kepada Allah SWT, mereka berkata: “Kami bukanlah
orang yang pertama kali dilarang makan sesuatu makanan. Nuh dan Ibrahim juga
pernah dilarang makan sesuatu jenis makanan. Tetapi keterangan itu dibantah
oleh Allah.”
Allah
telah menjelaskan makanan-makanan yang baik yang diharamkan kepada mereka.
Dalam ayat ini Allah tidak menjelaskan binatang-binatang yang diharamkan, sebab
yang dimaksud ayat ini hanya menerangkan siksa yang ditimpakan kepada mereka.
Demikian pula bentuk kedzaliman yang menjadi sebab memperoleh siksa, juga tidak
diungkapkan. Hanya supaya dipahami bahwa segala macam kedzaliman akan
menyebabkan seseorang mendapat siksa di akhirat.
Siksa
yang ditimpakan kepada mereka bisa berupa dosa duniawi dan dapat pula dalam
bentuk siksa ukhrawi. Duniawi seperti membebani mereka dengan beban yang sangat
berat d lam bentuk berbagai musibah. Ukhrawi berupa adzab-adzab neraka yang
dijelaskan dalam Al Qur’an.
(Keharaman
berupa makanan itu) juga diakibatkan oleh perilaku mereka yang menghambat
banyak manusia menuju jalan Allah.”
Disebabkan
perilaku mereka yang menghambat dan menghalangi diri sendiri serta orang lain
untuk beriman kepada Allah. Misalnya mereka mendurhakai Musa, mengingkari dan
memberi teladan yang buruk kepada manusia serta menyembunyikan
keterangan-keterangan yang benar tentang sifat Nabi Muhammad SAW.
“Juga
disebabkan oleh perilaku mereka yang telah mengambil (menerima) riba, padahal
mereka telah dilarang mengambil riba.”
Disebabkan
mereka mengambil harta riba (rente, bunga) dari orang lain dan memakannya
dengan meyakini bahwa riba itu halal. Dalam kitab Taurat yang sebagian isinya
sudah diubah penjelasan yang menyebutkan bahwa riba itu halal, jika diambil
dari orang lain (bukan orang Yahudi). Apabila diambil dari sesama Yahudi adalah
haram hukumnya.
“Serta
mereka yang memakan harta manusia dengan jalan yang batil.”
Disebabkan
mereka memakan harta-harta manusia dengan jalan yang bathil, seperti menerima
suap, melakukan korupsi,
berkhianat, dan sebagainya.
“Kami
telah sediakan adzab yang pedih bagi orang-orang kafir dari neraka.”
Kami
(Allah) telah menyiapkan adzab yang pedih di dalam api neraka kepada mereka
yang kafir, yang tidak mau mengimani rasul-rasul Allah SWT.”[3]
[1] M.
Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah (Ciputat: Lentera Hati, 2000), 627-628.
[2]
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Tafsirnya ( Jakarta: Lembaga
Percetakan Departemen Agama RI, 2009), 322.
[3] Teungku
Muhammad Hasbi ash Shiddieqy, Tafsir al Qur’anul Majid an Nuur (Semarang:
PT Pustaka Rizqi Putra, 2000), 1001.
No comments:
Post a Comment